Mari Bercerita

Mari Bercerita

Jumat, 26 September 2014

Dreams Come True

Buat kalian penikmat mimpi. Saranku...
Jangan pernah ragukan apa yang menjadi impianmu...
Buat semua menjadi nyata ketika kau gantungkan mimpi itu didepan matamu...
Bawa  kemana kau pergi, gandeng, rangkul dan ajaklah ia bercengkrama...
Sukses berawal dari sini...
Dari dimana kita mau berbagi dengan mimpi kita...
Dari dimana kita mulai berfikir bahwa " apa yang kita mimpikan akan terjadi "

Jangan takut bermimpi...
Dari mimpi kita belajar meyakini dan di yakini...
Meyakini bahwa semua akan terjadi sesuai pola pikir kita...
Dan di yakini semua tak akan terjadi jika kita tetap mematung disini...
Anggaplah semua impianmu akan terwujud seketika tubuhmupun mengikuti setiap pola yang ada
Anggaplah semua impianmu akan datang besok dan kamu harus bergegas menjemputnya...

Percayalah. Tuhan tak akan pernah salah dalam membagi kebahagiaannya.
Kalian berhak bermimpi. Kalian berhak bahagia.
Maka cari, dapatkan dan ambil selagi kalian masih dapat bermimpi.
Tuhan Maha sebaik-baiknya pembuat mimpi.
Dan Tuhan tak akan membuat mimpi jika kau tak pernah bermimpi.

Jadi,. jangan takut untuk bermimpi. Mimpi adalah motivasi kesuksesan bagi kita.

Mari bermimpi !!!


*MariBercerita*

Jangan pernah menyerah, Ayu... janji ?

Sore itu disebuah restoran cepat saji di kawasan pusat kota...
Entah mengapa hujan tak kunjung reda...
Berdiri seorang wanita dengan wajah sendu dan baju yang basah kuyup di guyur hujan...
Namun ada sebuah awan hitam memayungi ia dengan teduhnya...
Sinarnya tak nampak cerah...
Kuhampiri ia lalu ku payungi ia dengan tatapan sayu ia berkata...

"Terima Kasih..."
"Ada apa ? ku lihat hujan cukup deras, apa kau tidak membawa payung ?", tanyaku

Namun ia hanya menggelengkan kepala...
Ku ajak ia masuk ke dalam restoran cepat saji itu...
Waktu terbuang cukup lama disana..
Tak ada sepatah katapun yang keluar dari bibirnya...
Ada apa sebenarnya dengan wanita ini ?

"Terima kasih karena telah menemaniku dan memberikan sedikit perhatian padaku. Boleh aku pinjam sebentar waktumu untuk menemaniku disini ?", tiba-tiba ia membangunkan lamunanku tentang dirinya.
"Ah... iya. Maaf boleh aku...". Belum sempat ku akhiri kalimat tanyaku, ia sudah memulainya kembali.

"Namaku Ayu... Entah mulai darimana aku harus bercerita. Jika saja kau tahu, cinta membuatku menutup mata dan percaya pada 10 tahun silam. Ketika itu usiaku tak lebih dari 15 tahun. Dia ketua kelas pada saat sekolah menengah pertama dulu. Dan aku sekertaris yang selalu ada disampingnya. Ah... kau punya jam ? Boleh kau putar sebentar saja, kembalikan aku pada masa itu ?", tuturnya. Jelas saja aku terperanjak kemudian melihat sekilas pada jamku yang menunjukan pukul 14.00 WIB.
" Sudahlah... aku hanya bergurau padamu. Aku hanya belum bisa melupakan semua kenangan indah pada masa itu. Ku jalani semua dengannya sehingga aku yakin bahwa kini ia memberiku kehidupan cinta yang sebenarnya. Ia kenalkan aku pada agama yang kita anut bersama. Ia jadi imam terbaik setelah bapakku. Tapi...", kemudian bibirnya mengatup, kata-katanya terhenti seketika.
"Tapi.. kenapa ?", tanyaku penasaran.
"Kini ia tak lagi bersamaku. Keputusan orang tuanya yang tak dapat ia ingkari, membuatnya meninggalkanku di tempat biasa kita bertemu. Disini... Setiap siang hingga senja di penghujung hari. Aku selalu duduk menunggunya datang. Bubur ayam menjadi makanan kesukaannya ketika sedang bersamaku. Entah apa yang ada di benak kedua orang tuanya sehingga memaksanya untuk meninggalkanku. Satu dekade bersamanya bukan merupakan waktu yang singkat. Setiap sudut kota selalu terdapat bayangannya. Celoteh khas yang selalu menanyakan ' kamu sehat ga ? ada masalah ?'. Aku merindukan setiap apa yang ia lakukan dulu dan saat ini. Menurutmu, apa yang harus aku lakukan ?", tanyanya kembali membuyarkan lamunanku.
"Ahh...uhmm... menurutku kau harus ajak ia untuk berjuang. Berjuang bersamamu. Kau mencintainnya bukan ? jika ia, ajaklah ia", saranku.
........

Seketika ia hanya diam dan tak berkata apa-apa. Wajahnya ditekuk sehingga aku tak dapat melihat wajahnya yang ayu seperti namanya. Apa tadi aku salah bicara ? Astaga.. jangan-jangan ia tersinggung dengan kata-kataku barusan. Aku harus minta maaf, tapi bagaimana menyampaikannya ? ah pokoknya aku harus minta maaf. 1...2...3...
"Sudahlah, kau tak perlu merasa tidak enak. Aku menghargai saranmu, tapi jika ia tak mau berjuang denganku, bagaimana ? apa aku harus tetap bersikeras memaksanya ?", untuk kesekian kalinya ia mengagetkanku.
"Ayu... di dunia ini hanya ada 2 pilihan. Baik-buruk, kanan-kiri, atas-bawah, hitam-putih. Kau tak perlu mencemaskan itu. Kau hanya tinggal memilih, maju selangkah atau mundur seribu langkah. Dia bukan tidak mau berjuang denganmu, ia hanya sedang memikirkan strategi apa yang harus ia tempuh bersamamu ketika kamu dan dia memperjuangkan kebahagiaan di depan orangtuanya nanti".
"Iya.. dia sedang memikirkan strategi. Tapi apa perlu ia memikirkan sendiri ? lalu meninggalkan aku ???!", tanyanya padaku dengan nada tinggi.
"Terkadang orang membutuhkan waktu sendiri untuk berdebat dengan dirinya sendiri. Musuh terbesar kita adalah diri kita sendiri. Kadang hati dan pikiran tak pernah bisa menyatu. Itulah sebabnya tempatnya sangat berjauhan di dalam tubuh ini. Kau tak pernah tahu, letak jantung yang berada di tengah-tengah antara hati dan pikiran. Jantung bekerja sebagai penengah ketika hati dan pikiran tak lagi menyatu. Disanalah arti hidupmu berada. Tanpa detak jantung, kau tak akan berada di depanku kini. Begitulah posisi lelakimu, ia hanya sedang berusaha menyatukan pikiran, jantung dan hati. Agar suatu hari nanti, ia siap untuk mempertahankanmu di hadapan kedua orangtuanya".

Senyumnya tampak sedikit menyudut di lekukan bibir tipis itu...
Akhirnya aku dapat membuat sedikit goresan warna cerah di wajahnya...
"Beruntungnya aku hari ini bertemu denganmu. Kamu dan sejuta nasehat untukku. Lalu, menurutmu setelah ini aku harus apa ?", tanyanya lagi padaku.
"Kau masih bingung kemana kau mengadu atas semua keluh kesah dan cobaan hidup ini ? Allah SWT, tempat terbaik dimana semua masalahmu menemui jalan keluar. Allah SWT tidak akan meninggalkanmu seperti lelakimu meninggalkanmu. Sujudlah padaNya, minta petunjuk terbaik untuk kedepannya. Tidak ada yang tidak mungkin bagiNya memutar semua waktumu".
"Terima kasih sekali lagi. Tolong ajarkan aku tentang arti sebuah kesabaran dan kesetiaan. Dulu aku sempat memilikinya, namun beberapa hari lalu baru saja tertiup angin. Entah pergi kemana. Maukah kau mengajariku arti kesabaran dan kesetiaan ?", pintanya padaku.
"Pelajari yang tersurat dan pahami yang tersirat. Aku selalu ada untukmu. Anggap aku teman yang di kirim Allah SWT untuk membantumu menemukan jalan yang sedang di cari oleh lelakimu".

Tiba-tiba ia beranjak dan memelukku dengan erat kemudian berbisik padaku " Allah SWT telah mempersiapkan semuanya. Aku akan kejar dan dapatkan kembali kebahagiaan itu. Dan akan ku kenalkan kau pada lelakiku kelak ketika kita bertemu lagi"

Ia pergi...
Berlari dengan rambut terurai yang setengah mengering....
Kini aku mulai melihat awan hitam yang memudar perlahan ketika ia berlari...
Langkahnya tidak lagi gontai...
Senyumnya... ah aku terlalu suka dengan senyum simpulnya...
Aku penasaran, seperti apa lelaki yang ia bicarakan padaku ?
Setidaknya aku telah membangunkan semangatnya dan aku yakin Allah SWT sedang membantunya saat ini...

Ayu...
Dimanapun kamu berada saat ini...
Jangan pernah kau menyerah karena Allah tak akan pernah memberikan cobaan jika kau tak sanggup melewatinya...
Jangan pernah lelah untuk selalu menanti dan menanti...
Kelak jika kita bertemu lagi...
Aku masih ingin melihat senyum simpulmu itu...



Jangan pernah menyerah, Ayu... Janji ?


*MariBercerita*

Jumat, 19 September 2014

Kehilangan + Kesabaran = Kebahagiaan

Banyak dari sebagian orang tidak dapat bangkit dari sebuah kehilangan, banyak dari sebagian orang terpuruk dan terjatuh begitu dalam akibat kehilangan. Pernahkah anda merasa kehilangan ?

Daun yang jatuh, tidak pernah menyalahkan hembusan angin...
Air yang mengalir jauh tidak pernah menuntut arus untuk bertemu muara...
Waktu yang bergulir tidak akan pernah menyalahkan putaran zaman...

Kehilangan bukan sebuah proses yang tidak ada ujungnya. Kehilangan hanya sebuah titik yang tidak mempunyai arah mata angin, ia hanya ilusi yang berada pada ujung keputusasaan. Terkadang sebagian orang menganggap sebuah kehilangan merupakan awal dari sebuah keberhasilan, dengan kata lain banyak yang menyebutnya "mungkin belum berjodoh". Tapi tahukah anda ?

Tuhan menciptakan banyak kebahagiaan yang dapat anda peroleh, salah satu yang tidak dapat dipungkiri yakni kebahagiaan hati. Ketika hati telah berkata "aku bahagia" maka setiap apapun yang akan anda lakukan meski belum tentu hasilnya akan membuat anda puas, namun anda "otomatis" akan bahagia. Terlebih jika anda terus menanamkan sebuah bibit kebahagiaan sejak awal, maka ketika anda merasa kehilangan, anda akan lebih siap dalam menghadapinya. Kehilangan merupakan sebuah barometer dalam mengukur kadar "kesabaran" didalam diri manusia. Sejauh mana anda bersabar dalam menghadapi kehilangan, sejauh itu pula anda percaya bahwa Tuhan ada bersama anda. Tuhan tidak akan pernah menjadikan anda terpuruk dan terjerumus terlalu dalam pada sebuah kehilangan, namun Tuhan tahu bahwa hanya anda yang Tuhan sayangi ketika kehilangan itu datang.

Jadikan sebuah kehilangan menjadi ajang untuk meraih kesabaran dan ketabahan hati yang mungkin belum sempat anda raih dulu. Ingatlah, bahwa Tuhan tidak akan pernah memberikan sebuah bentuk kehilangan jika Tuhan tidak menggantinya dengan kebahagiaan. Jadi, apakah anda siap menerima kebahagiaan ?



*MariBercerita*

Rabu, 17 September 2014

Untuk itu saya menulis...

Hallo sahabat... ijinkan saya memperkenalkan siapa diri saya di balik lembaran-lembaran yang saya tulis. Nama saya sangat mudah dikenal, kalian bisa memanggil saya Okky. Saya mahasiswi Ilmu Komunikasi UPN " Veteran " Jawa Timur semester 5 yang sangat bersemangat dalam menjalankan kuliah untuk menuju status baru yakni " alumni " dengan lulus tidak sampai 4 tahun dan IPK memuaskan *amien*.

Salah satu mata kuliah yang menuntut sebuah pemikiran sehingga menghasilkan sebuah karya yakni mata kuliah Jurnalistik Online. Bentuk karya yang sedang saya tekuni saat ini yakni sebuah blog dengan tema " Kumpulan Cerita Motivasi", Kalian dapat membaca agar kalian mengetahui, dan jika kalian telah mengetahui maka kalian akan memahami. Untuk kalian semua para sabahat yang ingin mengenal lebih lanjut dan mengetahui seperti apa isi dunia dengan berbagai sudut pandang beserta inrtik-intriknya ? Kunjungilah blog ini, persiapkan diri kalian untuk mengenal lebih jauh siapa diri kalian saat ini dan seperti apa diri kalian esok hari.

Jumat, 05 September 2014

Penyesalan

Katakan, siapa yang tidak pernah merasa menyesal ? Hampir setiap orang pernah mempunyai penyesalan di dalam kehidupannya. Entah itu masalah karir, percintaan bahkan semua hal di dunia ini dapat membuat kita menyesal di kemudian hari. Namun tahukah kalian, seperti apa penyesalan itu ? Penyesalan adalah sebuah tindakan yang pernah kita lakukan di masa lampau tanpa adanya kontrol diri yang dapat terjadi ketika kita sudah berada pada titik yang sama. Sedikit berulas mengenai penyesalan, ada seorang sahabat yang terpuruk karena suatu penyesalan. Menurutnya hidup memang tak mudah di jalani, tapi dia tidak pernah takut akan keputusan apapun yang telah dia ambil. Hidupnya mulai berubah sejak ia menyadari bahwa tidak selamanya materi dapat membeli apapun, tidak selamanya materi dapat menjadikan dia bahagia dan tidak selamanya kebahagiaan itu berasal dari materi...

Sahabat kita ini menyadari sebuah penyesalan datang kepadanya sesaat ketika ia menyadari bahwa keluarga adalah segalanya. Bukan tentang mengapa ini terjadi atau mengapa hal itu dapat terjadi, ini hanyalah sebuah penyesalan yang ia rasakan dengan sangat buruk. Keluarganya hancur berantakan dikarenakan dia, dia yang terlalu dalam masuk ke dunia kelam penuh emosional, dunia yang menjadikannya manusia tak berakal, dan dunia yang saat ini berhasil menciptakan gunung penyesalan baginya. Mungkin pada saat itu dia tidak sadar sehingga terlalu mudah masuk ke dalam bujuk rayu kegelapan, jawabannya tidak. Dia sangat ingat betul mengapa ia begitu cepat masuk ke dalamnya. Jika mengingat sebelum hal itu terjadi, begitu indah dunia di matanya. Bagaimana tidak indah, ia seorang pemuka agama dan disegani masyarakat, banyak orang yang memuji dirinya. Ketika dunia berputar sesuai porosnya dan rodapun mengikuti arah mata angin pergi, sifat dasar manusia dengan hati serakah dan egois seketika itu muncul di hadapannya. Entah jenis makhluk apa yang berbisik lirih di telinga kirinya, yang jelas pada saat itu ia seakan lupa seperti apa Tuhan dimatanya...

Tergambar jelas mengapa ada sebongkah penyesalan yang kini ada di pundaknya. Penyesalan itu semakin hari semakin menggerogoti pundaknya dan mengitari ruang hampa di dalam kepalanya. " mengapa harus begini ? mengapa ini semua terjadi ? mengapa ? mengapa ? ", kata-kata itu terus beputar sampai membentur selaput otaknya sehingga membuatnya sakit kepala. Satu hal yang ia sadari, bahwa semua tidak dapat di putar kembali...

Dunia memang tidak pernah selalu indah, ada yang bersedih ada pula yang bahagia. Begitu juga dengan penyesalan, ada penyesalan yang membuat kita jatuh terpuruk ada pula penyesalan yang membuat kita bangkit dan bersemangat. Sebuah penyesalan tercipta karena kita, jangan pernah menyalahkan keadaan karena manusia selalu memiliki pilihan. Manusia diciptakan dengan akal agar dapat berfikir, karena tidak akan ada penyesalan jika kita mau berfikir sebelum kita melangkah. Jika Tuhan membuatkan kita mesin waktu, apakah kalian akan memperbaiki masa lalu ?



*MariBercerita*