Mari Bercerita

Mari Bercerita

Rabu, 10 Desember 2014

Puisi KU untuk MU sahabat

KITA adalah SAHABAT

Bukan untuk menjadi hebat ketika saat bersama…
Bukan untuk menjadi baik untuk diri sendiri…
Ada untuk melengkapi…
Dan ada untuk berbagi…
                       
Kawan…
Ingatlah waktu saat kita melaluinya bersama…
Canda dan tawa selalu menghiasi setiap gerak kita…
Entah sampai kapan waktu ceria ini akan selalu bersama kita…
Esok ? atau kah selamanya ?

Kawan…
Betapa aku sangat mencintai kalian di setiap waktu kita bersama…
Betapa waktu terasa cepat ketika tawaku berbagi dengan tawamu…
Terima kasih untuk waktu yang sangat berharga mengenal kalian…
Terima kasih untuk emosi dan amarah yang terbentuk dari kebersamaan kita…
Terima kasih kawan…

Aku beruntung mengenal kalian…


Pahlawan kita

Sahabat, sedikit mengulas tentang hari dimana kita mengenang jasa para pahlawan. Yaaa... tepat setiap 10 November kita selalu mengenang hari pahlawan. Surabaya merupakan kota dimana banyak pahlawan yang gugur di medan perang, sehingga terciptalah julukan Kota Pahlawan. Bukan tidak mungkin jika kita melupakan jasa para pahlawan pada saat itu. Jelas saja, kita tidak terlahir di jaman peperangan berlangsung, kita pun tidak merasakan penderitaan para pahlawan pada saat itu. Tapi, pantaskah kita mengabaikan hal itu ?

Sahabat, era globalisasi memaksa kita untuk terus maju dan maju sehingga melupakan sejarah. Tahun demi tahun berganti sehingga jasa para pahlawan pun sempat terabaikan. Bukan hal yang tabu jika makam pahlawan selalu sepi dari pengunjung atau bahkan hanya ada acara tertentu saja komplek pemakaman para pahlawan baru akan ramai. Miris sekali melihat antusias generasi muda saat ini yang menjunjung tinggi sejarah bangsa lain tapi melupakan sejarah bangsa sendiri.

Sedikit saran untuk kalian para sahabat, tidak perlu harus mengingat nama setiap pahlawan satu per satu. Kini sudah banyak terlahir pahlawan-pahlawan yang patut kita hormati di jaman kita saat ini. Guru. Guru sering mendapat sebutan pahlawan tanpa tanda jasa. Kiprahnya di dunia pendidikan tanpa mengenal lelah dan inbalan membuatnya selalu di hormati oleh anak didiknya. Satu sisi lain dari jiwa seorang pahlawan yang tumbuh di tubuh renta nan cantik, Ibu. Siapa menyangka seorang ibu juga menjadi pahlawan bagi kita ? Renungkanlah dan tuliskan pada benak kalian seperti apa seorang Ibu menjadi pahlawan buat kita. 

*Mari Bercerita*

Kamis, 06 November 2014

Sahabat ? Kawan atau Lawan ?

Sahabat...
Dia adalah pedang bermata dua, dia bisa menjadi apapun saat sedang bersama kita. Tahukah kalian, sahabat itu seperti apa ?
  
Seseorang yang rela berbagi dengan kalian meski dia sedang dalam kesulitan, itulah sahabat.
Seseorang yang selalu menghibur kita dikala kita sedang sedih, itulah sahabat.
Seseorang yang senantiasa mendengarkan keluh kesah kita, itulah sahabat.
Tapi apakah kalian tahu bahwa sahabat juga dapat menjadi lawan dan kawan bagi kita ?

Kita tak pernah tahu seperti apa sahabat kita saat kita tak bersamanya...
Apakah dia merindukan kita atau malah sebaliknya ?
Kita tak pernah menyadari seperti apa makna sahabat bagi kita, asalkan dia mau bersama kita dalam kurun waktu yang sangat sering maka dapat kita jadikan dia sahabat kita. Belum tentu...
Kelak dia akan meminta kita mengembalikan waktunya yang terbuang untuk bersama kita...
Sahabat dapat menjadi lawan dan kawan untuk kita dalam hal apapun...
Dia tidak akan pernah mau untuk mengalah selangkah pun dengan kita dalam hal persaingan...
Terkadang ia hanyalah bayangan yang langkahnya tidak jauh dari langkah kita...
Terkadang ia menjadi peneduh kita saat kita tengah gundah...
Ohh.. sahabat, kehadiranmu menciptakan teka teki untuk ku cermati...

Hadirnya membawa ruang hampa menjadi berisi ditengah kekosongan hati...
Sosoknya mendamaikan setiap celah sempit dunia...
Genggaman tangannya membutakan arah saat berjalan...
Betapa kau selalu hadir disetiap bahagia dan dukaku...

Sahabat, tetaplah menjadi lawan dan kawan bagiku, karena aku menyukai kau dengan segala upayamu untuk membahagiakanku dan mengalahkanku dalam berbagai hal...
Sahabat, tetaplah menjadi penyemangat dalam setiap kita berkompetisi untuk berlomba menjadi yang terhebat di mata dunia...
Sahabat, tetaplah seperti ini. Aku menyayangimu...


*MariBercerita*

Kamis, 16 Oktober 2014

Nasional is Me

Seperti apa bentuk nasionalisme dimata sahabat semua ? apakah ia berbentuk gagah ataukah hanya semu belaka ?

Nasionalisme itu umumnya adalah cinta tanah air. Cinta tanah air di era globalisasi saat ini dapat ditempuh dengan pengorbanan diri sesuai dengan profesi kita. Jika anda adalah seorang guru, maka berikanlah imu dan pendidikan yang terbaik untuk murid-murid anda. Jika anda seorang pelajar, maka belajarlah dengan rajin dan giat. Seseorang yang percaya akan adanya nasionalisme didalam dirinya akan timbul rasa kebangsaan dan pengorbanan yang tinggi. Tidak dapat dipungkiri lagi, nasionalisme saat ini mulai memudar seiring dengan perkembangan zaman ke arah yang lebih modern. Jasa-jasa para pahlawan seketika lenyap tak berbekas, belati yang dulu terdapat bercak, kini bersih dari noda dan kenangan. Miris sekali...

Kini Indonesia hanya dapat menunggu bibit-bibit unggul pemuda harapan bangsa untuk terus berkiprah dan berkarya atas nama bangsa. Indonesia rindu akan sebutan "meredeka! merdeka! merdeka!" yang dahulu setiap detiknya selalu berkumandang. Kemanakah rasa nasionalisme kita ? Terbukti dengan bangganya seorang pelajar yang mendapatkan hasil ujian dari hasil curang/mencontek. Apa yang dapat dibanggakan dari sebuah kebohongan ? Apa yang dapat diberikan untuk negara ? Terkadang kita selalu bertanya, apa yang negara berikan untuk kita ? tapi kita tidak pernah berkaca, apa yang kita berikan untuk negara ?

Sahabat sekalian...Adanya darah nasionalisme itu terbentuki dari penanaman karakter seseorang, mulai dari lingkungan keluarga hingga lingkungan masyarakat. Satu-satunya dasar yang harus kita ingat dan kita tanamkan pada anak cucu kita yakni KITA ADALAH WARGA INDONESIA, sudah sepantasnya kita mencintai tanah air kita sebagaimana nenek moyang dulu mencintainya. Lalu jika bukan kita, siapa lagi yang akan mengaku dan mencintai tanah air ini? saya, anda, atau mereka yang baru mengenal tanah ini ?

Marilah kita bangun dan kembali menyatakan bahwa KITA WARGA INDONESIA !!

*MariBercerita*

Rabu, 15 Oktober 2014

Kami Pemuda Indonesia

Bukan tidak mungkin pemuda jaman sekarang melupakan arti "nasionalisme". Seperti pada kutipan Soekarno "Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” . (Bung Karno)

Sahabat... era globalisasi membuat para pemuda Indonesia melupakan sejarah dan nasionalisme bangsanya. Budaya barat yang masuk dan meracuni tiap-tiap celah generasi membuat semua sejarah lenyap dimakan zaman. Soekarno pernah berkata, "Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan jasa para pahlawannya", jelas saat ini pemuda Indonesia sedikit banyak tidak tahu seperti apa sejarah yang menbentuk diri mereka sekarang. Nasionalisme tidak pernah jauh dari kata "perjuangan", mungkin pada saat ini banyak pemuda yang mengesampingkan arti nasionalisme. Perjuangan baginya adalah hal yang menyangkut "ekonomi dan pendidikan", misal dengan banyaknya mahasiswa yang berdemo demi menuntut RUU Pilkada agar tidak dipiih secara langsung, perjuangan seperti itulah yang ada pada saat sekarang ini.

Sahabat... mari kita renungkan sejenak seperti apa kita di mata anak cucu kita nantinya. Apakah kita akan menjadi sejarah yang dikenang ataukah hanya masa lalu yang terkenang ? Marilah pemuda Indonesia, bangkit dan temukan jati dirimu !


*MariBercerita*

Filosofi kesetiaan

Sahabat...apakah kalian tahu bahwa burung Merpati mempunyai filosofi yanag unik didalam hidupnya ? Merpati adalah seekor unggas yang sangat terkenal karena sebutannya tidak pernah lepas dari hal percintaan.Merpati selalu dikaitkan dengan "Cinta Sejati". Tapi, apakah sahabat tahu mengapa hanya burung merpati saja yang dianggap seperti itu ? Mengapa tidak yang lainnya ?

Merpati adalah burung yang tidak pernah berganti pasangan. Cukup unik bukan ? Benar, merpati memang sangat setia terhadap pasangannya. Ketika pada saat musim kawin, merpati hanya tertarik pada satu merpati saja. Hewan yang satu ini mempunyai rasa yang tidak dimiliki hewan lainnya, yaitu setia. Selain itu, merpati adalah burung yang tahu kapan dan kemana dia akan pulang, karena merpati tidak akan pernah lupa dengan rumah mereka. Sejauh apapun mereka pergi, mereka pasti akan kembali kerumah mereka dan mereka tidak pernah pulang kerumah yang bukan rumahnya. Maka dari itu, mereka disebut hewan yang setia.

Jika banyak film-film romantis selalu menampilkan icon burung merpati sebagai simbol kesucian cinta, maka benar adanya. Merpati dilambangkan sebagai suatu simbol keromantisan. Mengapa ? karena merpati selalu mempunyai cara sendiri membahagiakan pasangannya. Sebagai contoh, jika merpati jantan bertalu-talu maka merpati betina akan tertunduk malu. Merpati jantan memang terlihat sangat romantis ketika musim kawin tiba, ia tidak memaksa merpati betina untuk  langsung menyukainya namun ia menunggunya hingga sang betina luluh padanya. Cukup menarik bukan ?

Kekompakan sebuah tim memang perlu, seperti halnya burung merpati. Burung merpati tahu akan bekerja sama, ia tidak pernah acuh terhadap pasangannya. Misal ketika merpati jantan dan merpati betina sedang bergotong royong membangun sarang untuk anak-anak mereka. Sang jantan dan sang betina bahu membahu mengumpulkan ranting, ketika sang betina sedang mengerami telur-telurnya maka sang jantan yang berjaga di depan sarang mereka dan jika sang betina sudah kelelahan mengerami maka sang jantan yang bertugas menggantikannya. Itulah mengapa burung merpati sangat menghargai kerjasama.

Burung merpati memang tidak seistimewa burung-burung mahal lainnya, namun filosofi merpati dapat menjadikan pembelajaran untuk kita semua. Banyak orang yang mengaitkan burung ini tidak mempunyai empedu sehingga mereka tidak mempunyai rasa dendam. Jawabannya tidak, bukan berarti mereka tidak mempunyai empedu maka mereka tidak mempunyai rasa dendam. Merpati hanya tidak ingin membuat suatu keributan, contohnya ketika sedang makan, ia tidak pernah saling berebut mendapatkan yang paling banyak namun ia sangat menghargai satu sama lain.

Sahabat...apakah kita sudah lebih baik dari seekor burung merpati ? atau sebaliknya ? Cintailah satu hati dengan tulus, jika kita mencintai dengan tulus maka kebahagiaan akan selalu mengahampiri kita.

Wahai merpati, tolong ajarkan kami untuk saling setia dan menghargai pasangan kami satu sama lain agar kami dapat selalu bahagia seperti dirimu dengan pasanganmu

*MariBercerita*


Rabu, 08 Oktober 2014

Untukmu... Orangtuaku...

Masih sempat kulihat kalian ketika kalian tersenyum...
Aku masih ingin mengabadikan momen itu...
Aku masih ingin membuat kalian tersenyum lagi...

Hari ini kulihat kalian sedang menghabiskan waktu berdua...
Bercengkrama di ruang keluarga kita...
Tak sempat ku perhatikan berapa kali kalian mengajari aku arti bahagia...
Yang jelas... aku bahagia hingga detik ini...

Menjadikan kalian bagian terpenting di hidupku...
Dalam tidur, aku sering diam-diam memperhatikan kalian...
Mulai dari mata, hidung, bibir hingga semua gerak tubuh kalian aku hafal...
Apa jadinya aku jika aku berjauhan dengan kalian...
Apa jadinya aku ketika aku tak dapat lagi melihat kalian tersenyum...

Tubuh kalian kian renta di makan waktu...
Kini tenaga kuat kalian tak sama seperti dulu...
Bukan tak mungkin kalian akan terseok ketika berjalan kelak...

Tuhan...
Tolong ambil sebagian kebahagiaanku untuk mengganti kebahagiaan mereka yang hilang...
Berikan mereka beberapa udara penyejuk hati di setiap harinya...
Berikan mereka kesempatan untuk melihatku bersanding dengan lelaki pilihanku...
Berikan cukup umur agar mereka dapat kupeluk bersama anakku nanti...

Tuhan...
Jangan biarkan apapun menyakiti mereka...
Dalam suka maupun duka, dalam sehat maupun sakit...
Jangan pernah tinggalkan mereka ketika aku tak dapat melindungi mereka lagi...

Berikan aku kesempatan untuk menyeka setiap keringatnya...
Berikan aku kesempatan untuk menyuapi mereka makanan kesukaannya...
Berikan aku kesempatan untuk merawat mereka di masa tuanya...

Tuhan...
Aku terlalu sayang dengan mereka...
Jika kelak mereka harus menemaniMu di singgasana Surga nanti...
Berikan tempat paling indah untuk mereka disana...
Agar kebahagiaan dapat selalu menghampirinya...
Agar senyum yang aku rindukan akan selalu mengembang disana...

Ayah... Ibu... Aku mencintai kalian...

*MariBercerita*